“Sesungguhnya, Allah tidak akan
mengubah nasib suatu kaum, hingga mereka mengubahnya sendiri.”
(Q.S.
Ar-Ra’du [13] : 11)
Ayat
di atas mengisyaratkan kepada kita, jika diri kita berperan sebagai bentuk
ikhtiar dalam mengubah nasib hidup. Ketika hidup Anda terasa menderita, maka
Anda bisa mengubahnya menjadi bahagia. Ketika hidup Anda penuh masalah, maka
Anda bisa mengubahnya menjadi anugerah. Disini bukan berarti kita “mencampuri”
kehendak-Nya, tapi sebagai bentuk “syukur” atas segala kesempurnaan yang telah
Allah berikan, yaitu akal atau pikiran.
Maksudnya
adalah dengan optimalisasi pikiran ke arah yang positif, kita bisa mengubah
sesuatu yang tampaknya buruk menjadi baik, sesuatu yang tampaknya masalah
menjadi anugerah. Ya, persis dengan ayat 11 dari surat Ar-Ra’du di atas dan
kita mengawali perubahan diri dari pikiran kita, sudut pandang kita, mindset
kita dalam memandang setiap persoalan dan masalah hidup.
Sahabat,
Untuk
lebih jelasnya, saya akan menyampaikan sebuah cerita, yang dengannya semoga
Anda bisa lebih memahami, bahwa mengubah pikiran ke arah yang positif akan
membawa kepada jalan kebahagiaan hidup. Ya, bahagia adalah sebuah jalan atau
metode dalam hidup menuju kesuksesan.